Teks Pidato Korupsi 9
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Ibu Sri Wahyuni selaku guru bahasa Indonesia serta teman - teman yang berbahagia.
Puji syukur kehadirat Tuhan YME karena atas limpahan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat dan bahagia, Amin.
Hadirin sekalian,
Sungguh tepat bila kita merenungkan sejenak perjalan reformasi yang mengamanatkan demokratisasi, pemberantasan korupsi, perbaikan ekonomi dan jamina sosial dan keamanan. Harus diakui secara jujur, perjalanan nasib bangsa dan negara kita telah mengalami berbagai musim pancaroba dan gelombang pasang surut yang melahirkan harapan sekaligus kecemasan.
Kecemasan yang mendalam selama hampir 1 dekade krisis multidimensional ini bahkan berimbas pada krisis identitas bangsa. Taufik Ismail (2003) secara sinis memotret kondisi ini dalam “Tak Tahu Aku Apa Jati Diriku Kini”. Terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Hadirin yang berbahagia,
Permasalahan korupsi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tubuh bangsa ini. Telah menjalar sebagai budaya sekaligus penyakit akut bagai virus ganas yang aktif menggerogoti ke sekujur tubuh negara ini.
Sengguh ironis sebagai bangsa yang besar, bangsa yang berbudi luhur dan beragama bahkan menempatkan Ketuhanan YME sebagai pilar pertama dasar negara. Dari 65 negara di dunia yang paling korup, Indonesia berada di urutan 47 dan ranking 3 sebagai negara terkorup di ASEAN. Dampak praktik korupsi begitu jelas telah memporak - porandakan bangsa ini. Negara dengan tingkat korupsi yang tinggi memiliki tingkat kepercayaan yang rendah terhadap institusi publik, sehingga hal tersebut akan memacu tingkat kriminalitas dan disorganisasi sosial.
Korupsi membawa dampak buruk terhadap kinerja pemerintahan, dan buruknya kinerja pemerintahan merangsang setiap elemen masyarakat untuk mengembangkan praktek - praktek penyuapan untuk mempermudah urusan mereka.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kita menaruh harapan besar pada upaya pemberantasan korupsi sebagaimana yang telah dijanjikan presiden kita Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. Selain bergantung dari usaha pemerintah, kita juga harus menata diri dengan membekali agama sejak dini. Alangkah indahnya membayangkan sinergi agama dan negara dalam pemberantasan korupsi.
Kita harus memulai dari diri kita sendiri dengan menegakkan kejujuran, penegakan hukum yang adil dan menghayati keberagamaan melalui keteladanan para pemimpin dijalankan dengan penuh bijaksana, tanggung jawab, dan secara nyata bukan sekedar wacana belaka.
Demikian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua. Apabila selama penyampaian tardapat hal - hal yang tidak pas dan tidak berkenan dihati ibu guru dan teman - teman mohon dimaafkan.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Demikian Teks Pidato Korupsi 9 dari Teks Pidatoku. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment